m.techreview.click
  • Website
  • Indonesia
  • Laravel
  • Hosting
  • AI
  • Development
No Result
View All Result
m.techreview.click
  • Website
  • Indonesia
  • Laravel
  • Hosting
  • AI
  • Development
No Result
View All Result
m.techreview.click
No Result
View All Result
Home Aplikasi

Cara Deploy Aplikasi Laravel ke Hosting dengan cPanel Indonesia: Panduan Praktis

Elara by Elara
May 1, 2025
in Aplikasi, cPanel, Hosting, Laravel, Panduan
0
Share on FacebookShare on Twitter

Aplikasi Laravel Anda sudah selesai dibuat dan siap dinikmati dunia? Selamat! Langkah selanjutnya adalah deploy aplikasi Laravel tersebut ke hosting agar bisa diakses secara online. Bagi Anda yang menggunakan hosting di Indonesia dengan cPanel, panduan ini akan sangat membantu. Mari kita simak cara deploy aplikasi Laravel ke hosting dengan cPanel Indonesia secara praktis dan mudah dipahami.

1. Persiapan Sebelum Deploy: Memastikan Aplikasi Laravel Anda Siap Go-Live

Sebelum melangkah lebih jauh, pastikan aplikasi Laravel Anda sudah siap untuk di-deploy. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

  • Konfigurasi .env: File .env berisi konfigurasi penting aplikasi, seperti database, koneksi email, dan API keys. Pastikan konfigurasi ini sudah sesuai dengan environment hosting Anda. Jangan sertakan informasi sensitif di dalam kode (commit ke repository). Gunakan variabel environment!
  • Versi PHP: Pastikan versi PHP di hosting Anda sesuai atau lebih tinggi dari versi PHP yang digunakan dalam pengembangan aplikasi Laravel Anda. Ketidaksesuaian versi PHP dapat menyebabkan aplikasi tidak berjalan dengan baik. Anda dapat melihat versi PHP yang digunakan aplikasi Anda dengan perintah php -v di terminal.
  • Composer Dependency: Pastikan semua dependency (paket-paket yang dibutuhkan aplikasi) sudah terinstal dengan benar. Anda bisa menjalankannya dengan perintah composer install --optimize-autoloader --no-dev di terminal lokal. Flag --optimize-autoloader dan --no-dev membantu mempercepat performa aplikasi di server.
  • Database Migration dan Seeder: Jika aplikasi Anda menggunakan database, pastikan Anda sudah menjalankan migration dan seeder (jika ada). Migration akan membuat struktur tabel database, sedangkan seeder akan mengisi database dengan data awal. Gunakan perintah php artisan migrate dan php artisan db:seed.
  • Uji Coba Lokal: Sebelum upload ke hosting, lakukan uji coba menyeluruh di lingkungan lokal (misalnya, menggunakan XAMPP atau Laragon). Pastikan semua fitur berjalan dengan baik dan tidak ada error.

Dengan melakukan persiapan yang matang, Anda akan meminimalkan masalah saat proses deployment.

2. Membuat Akun cPanel dan Mengakses File Manager: Langkah Awal Deployment

Setelah aplikasi Laravel siap, saatnya masuk ke cPanel hosting Anda. cPanel adalah control panel populer yang memudahkan pengelolaan hosting, termasuk upload file, konfigurasi database, dan lain-lain.

Related Post

Cara Membuat Artikel SEO-Friendly dengan Bantuan AI

June 26, 2025

Membuat API Authentication dengan Laravel Sanctum: Panduan Lengkap

June 26, 2025

Cara Meningkatkan Keamanan Website Laravel dari Serangan Hacker

June 26, 2025

Top 5 Package Laravel yang Mempermudah Pengembangan Website Anda

June 26, 2025
  • Login ke cPanel: Gunakan username dan password yang diberikan oleh provider hosting Anda untuk login ke cPanel.
  • Buka File Manager: Setelah login, cari ikon “File Manager” dan klik untuk membukanya. File Manager adalah tempat Anda akan meng-upload file-file aplikasi Laravel Anda.

File Manager adalah jantung dari proses deployment. Pastikan Anda familiar dengan navigasinya agar proses upload dan konfigurasi berjalan lancar.

3. Mengunggah File Aplikasi Laravel: Memilih Metode yang Tepat

Ada beberapa cara untuk mengunggah file aplikasi Laravel ke hosting Anda menggunakan File Manager:

  • Upload File Satu Per Satu: Cara ini cocok jika aplikasi Anda hanya terdiri dari beberapa file. Klik tombol “Upload” di File Manager, lalu pilih file yang ingin di-upload.
  • Upload File ZIP: Cara ini lebih efisien jika aplikasi Anda terdiri dari banyak file dan folder. Kompres seluruh aplikasi Laravel Anda ke dalam file ZIP, lalu upload file ZIP tersebut ke File Manager. Setelah upload selesai, ekstrak file ZIP tersebut ke direktori yang diinginkan.
  • Menggunakan Git (Opsional): Jika Anda menggunakan Git untuk mengelola kode aplikasi Anda, Anda dapat mengclone repository Git Anda langsung ke hosting. Namun, cara ini memerlukan konfigurasi tambahan di hosting Anda.

Direktori yang Tepat: Biasanya, Anda akan meng-upload file aplikasi Laravel Anda ke direktori public_html atau direktori domain Anda (misalnya, namadomain.com). Direktori ini adalah root directory untuk website Anda.

Pastikan Anda memilih metode upload yang paling sesuai dengan ukuran dan kompleksitas aplikasi Anda. File ZIP biasanya menjadi pilihan yang paling efisien.

4. Konfigurasi public Directory: Mengarahkan Domain ke Public Directory Laravel

Setelah file aplikasi Laravel diunggah, langkah selanjutnya adalah mengarahkan domain Anda ke direktori public di dalam aplikasi Laravel. Direktori public adalah tempat file index.php berada, yang merupakan entry point untuk aplikasi Laravel Anda.

Mengubah Document Root:

  1. Login ke cPanel: Seperti sebelumnya, login ke cPanel hosting Anda.
  2. Cari “Domains” atau “Addon Domains”: Tergantung pada provider hosting Anda, Anda mungkin melihat menu “Domains” atau “Addon Domains”. Klik salah satu dari menu tersebut.
  3. Edit Document Root: Cari domain yang ingin Anda konfigurasi, lalu cari opsi untuk mengubah “Document Root”. Ubah Document Root domain tersebut ke direktori public di dalam aplikasi Laravel Anda (misalnya, public_html/namaaplikasi/public).
  4. Simpan Perubahan: Simpan perubahan yang Anda buat.

Dengan mengubah Document Root, domain Anda akan diarahkan langsung ke file index.php di direktori public, sehingga aplikasi Laravel Anda dapat diakses.

5. Mengatur Koneksi Database: Menghubungkan Aplikasi Laravel dengan Database

Setelah domain diarahkan ke direktori public, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi koneksi database. Aplikasi Laravel Anda perlu terhubung ke database agar dapat menyimpan dan mengambil data.

  • Membuat Database di cPanel:

    1. Cari “MySQL Databases”: Di cPanel, cari ikon “MySQL Databases” dan klik untuk membukanya.
    2. Buat Database Baru: Buat database baru dengan nama yang Anda inginkan. Catat nama database ini.
    3. Buat User Database: Buat user database baru dengan username dan password yang kuat. Catat username dan password ini.
    4. Tambahkan User ke Database: Tambahkan user yang baru Anda buat ke database yang baru Anda buat. Berikan hak akses “ALL PRIVILEGES” kepada user tersebut.
  • Mengubah Konfigurasi .env:

    1. Buka File .env: Buka file .env di aplikasi Laravel Anda menggunakan File Manager.
    2. Ubah Konfigurasi Database: Ubah konfigurasi database di file .env sesuai dengan informasi database yang baru Anda buat. Pastikan nilai-nilai berikut sesuai:
      • DB_CONNECTION: Biasanya mysql
      • DB_HOST: Biasanya localhost atau IP address server database Anda
      • DB_PORT: Biasanya 3306
      • DB_DATABASE: Nama database yang Anda buat
      • DB_USERNAME: Username database yang Anda buat
      • DB_PASSWORD: Password database yang Anda buat

Dengan mengkonfigurasi koneksi database dengan benar, aplikasi Laravel Anda akan dapat terhubung ke database dan berfungsi dengan baik.

6. Menjalankan Migration dan Seeder: Membangun Struktur Database

Setelah koneksi database dikonfigurasi, saatnya menjalankan migration dan seeder (jika ada). Migration akan membuat struktur tabel database, sedangkan seeder akan mengisi database dengan data awal.

  • Akses Terminal di cPanel: Beberapa provider hosting menyediakan akses terminal langsung di cPanel. Jika provider hosting Anda menyediakannya, Anda dapat langsung menjalankan perintah Artisan di terminal.

  • Menggunakan SSH (Jika Tersedia): Jika Anda memiliki akses SSH ke server hosting Anda, Anda dapat menggunakan SSH untuk terhubung ke server dan menjalankan perintah Artisan.

  • Menggunakan PHP Script (Alternatif): Jika Anda tidak memiliki akses terminal atau SSH, Anda dapat membuat file PHP sementara yang berisi kode untuk menjalankan migration dan seeder. Namun, cara ini kurang disarankan karena kurang aman.

Perintah Artisan:

Setelah Anda memiliki akses ke terminal, jalankan perintah berikut:

  1. php artisan migrate: Untuk menjalankan migration.
  2. php artisan db:seed: Untuk menjalankan seeder (jika ada).

Pastikan Anda menjalankan perintah-perintah ini di direktori root aplikasi Laravel Anda.

7. Mengatur Cache dan Optimasi: Meningkatkan Performa Aplikasi Laravel

Setelah aplikasi Laravel berhasil di-deploy, langkah selanjutnya adalah mengatur cache dan melakukan optimasi untuk meningkatkan performa aplikasi.

  • Konfigurasi Cache: Laravel menyediakan berbagai mekanisme cache, seperti file cache, database cache, dan Redis cache. Pilih mekanisme cache yang paling sesuai dengan kebutuhan aplikasi Anda.
  • Konfigurasi OpCache: Aktifkan OpCache di server Anda. OpCache menyimpan bytecode PHP yang telah dikompilasi sehingga mempercepat eksekusi script PHP.
  • Optimize Autoloader: Jalankan perintah composer install --optimize-autoloader --no-dev untuk mengoptimalkan autoloader Composer.
  • Cache Konfigurasi dan Route: Jalankan perintah php artisan config:cache dan php artisan route:cache untuk menyimpan konfigurasi dan route ke dalam cache.
  • Aktifkan Gzip Compression: Aktifkan Gzip compression di server Anda untuk mengkompresi file-file website, sehingga mempercepat loading time.
  • CDN (Content Delivery Network): Pertimbangkan untuk menggunakan CDN untuk mendistribusikan file-file statis aplikasi Anda (seperti gambar, CSS, dan JavaScript) ke server-server yang tersebar di seluruh dunia.

Dengan melakukan pengaturan cache dan optimasi, Anda dapat meningkatkan performa aplikasi Laravel Anda secara signifikan.

8. Mengamankan Aplikasi Laravel: Melindungi Data dan Informasi Sensitif

Keamanan adalah aspek penting yang tidak boleh diabaikan dalam deployment aplikasi Laravel.

  • Konfigurasi SSL: Pastikan website Anda menggunakan SSL (HTTPS) untuk mengenkripsi komunikasi antara browser dan server.
  • Update Laravel dan Dependency: Selalu update Laravel dan dependency Anda ke versi terbaru untuk mendapatkan perbaikan bug dan patch keamanan terbaru.
  • Lindungi File .env: File .env berisi informasi sensitif, seperti password database dan API keys. Pastikan file ini tidak dapat diakses oleh publik.
  • Sanitasi Input: Lakukan sanitasi terhadap semua input yang diterima dari user untuk mencegah serangan SQL injection dan XSS.
  • Gunakan Middleware: Gunakan middleware untuk melindungi route dan controller Anda dari akses yang tidak sah.
  • Log dan Monitoring: Aktifkan logging dan monitoring untuk memantau aktivitas aplikasi Anda dan mendeteksi potensi masalah keamanan.
  • Konfigurasi Firewall: Konfigurasi firewall di server Anda untuk membatasi akses ke port-port yang tidak diperlukan.

Dengan menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat, Anda dapat melindungi aplikasi Laravel Anda dari berbagai ancaman keamanan.

9. Troubleshooting Umum: Mengatasi Masalah Saat Deployment

Proses deployment tidak selalu berjalan mulus. Berikut adalah beberapa masalah umum yang mungkin Anda temui dan cara mengatasinya:

  • Error 500: Error 500 adalah error server internal yang umum. Periksa log error server Anda untuk mengetahui penyebab errornya. Biasanya, error ini disebabkan oleh kesalahan konfigurasi, kesalahan kode, atau kekurangan resource server.
  • Error Database Connection: Pastikan konfigurasi database di file .env sudah benar. Periksa juga apakah server database berjalan dan dapat diakses dari server aplikasi Anda.
  • Error Permission: Pastikan file dan folder aplikasi Anda memiliki permission yang benar. Biasanya, folder harus memiliki permission 755 dan file harus memiliki permission 644.
  • Error Class Not Found: Pastikan semua dependency sudah terinstal dengan benar. Jalankan perintah composer install di terminal.
  • Website Tidak Menampilkan Apa-Apa (Blank Page): Periksa log error server Anda. Biasanya, error ini disebabkan oleh kesalahan konfigurasi atau kesalahan kode.

Jika Anda mengalami masalah yang tidak dapat Anda atasi sendiri, jangan ragu untuk menghubungi provider hosting Anda untuk mendapatkan bantuan.

10. Tips Tambahan: Meningkatkan Efisiensi dan Keamanan Deployment

Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan deployment aplikasi Laravel Anda:

  • Gunakan Deployment Tool: Pertimbangkan untuk menggunakan deployment tool seperti Laravel Forge atau Envoyer untuk mengotomatiskan proses deployment.
  • Version Control: Gunakan Git untuk mengelola kode aplikasi Anda. Ini akan memudahkan Anda untuk melakukan rollback jika terjadi masalah.
  • Testing: Lakukan pengujian menyeluruh sebelum dan sesudah deployment untuk memastikan aplikasi Anda berfungsi dengan baik.
  • Backup: Lakukan backup secara rutin terhadap database dan file aplikasi Anda untuk mencegah kehilangan data.
  • Continuous Integration/Continuous Delivery (CI/CD): Implementasikan CI/CD untuk mengotomatiskan proses build, testing, dan deployment.

Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat membuat proses deployment aplikasi Laravel Anda lebih efisien, aman, dan reliable.

Kesimpulan: Sukses Deploy Aplikasi Laravel ke cPanel Hosting di Indonesia

Dengan mengikuti panduan ini, Anda seharusnya sudah bisa deploy aplikasi Laravel ke hosting dengan cPanel Indonesia dengan sukses. Ingatlah untuk selalu melakukan persiapan yang matang, memperhatikan konfigurasi yang benar, dan melakukan pengujian menyeluruh. Selamat mencoba dan semoga aplikasi Laravel Anda sukses di dunia online! Pastikan juga Anda selalu melakukan update keamanan secara berkala untuk melindungi aplikasi Anda dari ancaman. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam proses deployment aplikasi Laravel.

Tags: Aplikasi WebcPanelDeployHostingIndonesiaLaravelpanduanPHPtutorialWeb Development
Elara

Elara

Related Posts

AI

Cara Membuat Artikel SEO-Friendly dengan Bantuan AI

by Seraphina
June 26, 2025
API

Membuat API Authentication dengan Laravel Sanctum: Panduan Lengkap

by Jasper
June 26, 2025
Hacker

Cara Meningkatkan Keamanan Website Laravel dari Serangan Hacker

by Willow
June 26, 2025
Next Post

Belajar Membuat CRUD dengan Laravel Framework Indonesia: Contoh Kode Lengkap

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Desain Website Modern dan Menarik: Tingkatkan Konversi dengan Visual yang Memukau

April 9, 2025

Lowongan Kerja Web Development Fresh Graduate: Tips Mendapatkan Pekerjaan Impian

June 9, 2025

Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula Bahasa Indonesia: Mulai Membangun Aplikasi Web

June 9, 2025

Tools AI Gratis untuk Meningkatkan Produktivitas Konten Marketing Anda

June 27, 2025

Cara Membuat Artikel SEO-Friendly dengan Bantuan AI

June 26, 2025

Aplikasi AI Terbaik untuk Mengedit Foto Produk Online: Tingkatkan Penjualanmu Sekarang!

June 26, 2025

Membuat API Authentication dengan Laravel Sanctum: Panduan Lengkap

June 26, 2025

m.techreview.click

Our media platform offers reliable news and insightful articles. Stay informed with our comprehensive coverage and in-depth analysis on various topics.
Read more »

Recent Posts

  • Tools AI Gratis untuk Meningkatkan Produktivitas Konten Marketing Anda
  • Cara Membuat Artikel SEO-Friendly dengan Bantuan AI
  • Aplikasi AI Terbaik untuk Mengedit Foto Produk Online: Tingkatkan Penjualanmu Sekarang!

Categories

  • 2024
  • Agency
  • AI
  • Akses
  • Aktif
  • Akuntansi
  • Algoritma
  • Analisis
  • Anggaran
  • Antarmuka
  • Antisipasi
  • API
  • Aplikasi
  • Artikel
  • Asynchronous
  • Audio
  • Authentication
  • Authorization
  • Backend
  • Background
  • Backup
  • Bahasa
  • Bandwidth
  • Bantuan
  • Belajar
  • Bergabung
  • Biaya
  • Bisnis
  • Blogger
  • Bootstrap
  • Branding
  • Bukti
  • Cepat
  • Chatbot
  • Cloud
  • Coding
  • Company
  • Contoh
  • cPanel
  • CRM
  • CSS
  • Custom
  • Dampak
  • Dasar
  • Data
  • Database
  • Deployment
  • Desain
  • Design
  • Detail
  • Developer
  • Development
  • Digital
  • Diskusi
  • Dokumentasi
  • Domain
  • Download
  • Dukungan
  • E-commerce
  • Efektif
  • Efisiensi
  • Eloquent
  • Email
  • Engine
  • Enterprise
  • Error
  • Error generating categories
  • Estimasi
  • Etika
  • Event
  • Faktor
  • Fitur
  • Fleksibel
  • Fortify
  • Foto
  • Framework
  • Freelancer
  • Fresh
  • Frontend
  • Fungsi
  • Gambar
  • Garansi
  • Gratis
  • Hacker
  • Harga
  • Hemat
  • Here are 5 categories derived from the article title "Hosting dengan Dukungan Pelanggan 24 Jam: Bantuan Kapanpun Dibutuhkan": Hosting
  • Here are 5 categories derived from the article title "Hosting Domain Murah Indonesia dengan Proteksi DDoS Gratis: Solusi Terbaik untuk Website Anda": Hosting
  • Here are 5 categories derived from the provided list and the article titles: Company
  • Hosting
  • HTML
  • Hybrid
  • Implementasi
  • Indonesia
  • Inovasi
  • Inspirasi
  • Instalasi
  • Integrasi
  • Investasi
  • Jakarta
  • Jasa
  • JavaScript
  • Kantor
  • Kapasitas
  • Karir
  • Karyawan
  • Keamanan
  • Keandalan
  • Kebutuhan
  • Kecepatan
  • Kecil
  • Kehidupan
  • Kemampuan
  • Kemudahan
  • Kerja
  • Kesalahan
  • Kesehatan
  • Keterampilan
  • Keuntungan
  • Keyword
  • Kode
  • Kompetensi
  • Komponen
  • Komunikasi
  • Komunitas
  • Konsep
  • Konten
  • Konversi
  • Kreativitas
  • Kredibilitas
  • Kualitas
  • Langkah
  • Laravel
  • Latihan
  • Layanan
  • Library
  • Listener
  • Livewire
  • Logika
  • Logo
  • Lokal
  • Loyalitas
  • Machine Learning
  • Mahasiswa
  • Mahir
  • Maintenance
  • Manfaat
  • Manufaktur
  • Marketing
  • Masa Depan
  • Masyarakat
  • Medis
  • Memilih
  • Meningkatkan
  • Middleware
  • Migration
  • Mobile
  • Modern
  • Murah
  • MySQL
  • Observer
  • Online
  • Operasional
  • Optimasi
  • ORM
  • Otentikasi
  • Otomatis
  • Package
  • Panduan
  • Pasar
  • Pekerjaan
  • Pelajaran
  • Pelanggan
  • Pelatihan
  • Peluang
  • Pemahaman
  • Pemanfaatan
  • Pemasaran
  • Pemilihan
  • Pemrograman
  • Pemula
  • Penawaran
  • Pengalaman
  • Pengenalan
  • Pengguna
  • Penggunaan
  • Pengujian
  • Penipuan
  • Penjualan
  • Penulisan
  • Peran
  • Perbandingan
  • Perbedaan
  • Performa
  • Performance
  • Peringkat
  • Pertimbangan
  • Pertumbuhan
  • Perusahaan
  • PHP
  • Pilihan
  • Platform
  • Policy
  • Portofolio
  • Praktik
  • Prediksi
  • Pribadi
  • Process
  • Produktivitas
  • Profesional
  • Profil
  • Profile
  • Project
  • Proyek
  • Python
  • Queue
  • Real-Time
  • Redis
  • Referensi
  • Rekomendasi
  • Relasi
  • Remote
  • Request
  • Responsive
  • Retail
  • Retensi
  • Review
  • Riset
  • Ritel
  • Roadmap
  • Saham
  • Sanctum
  • Sederhana
  • Seeding
  • SEO
  • Sertifikat
  • Server
  • Sharing
  • Sinkronisasi
  • Sistem
  • Skalabilitas
  • Skill
  • Software
  • Solusi
  • Space
  • SSL
  • Startup
  • Strategi
  • Struktur
  • Studi Kasus
  • Sukses
  • Tanggung Jawab
  • Tantangan
  • Teknis
  • Teknologi
  • Teks
  • Template
  • Tenaga Kerja
  • Terbaik
  • Terjangkau
  • Terjemahan
  • Terlengkap
  • Terpercaya
  • Tim
  • Tips
  • Toko
  • Tools
  • Training
  • Transkripsi
  • Tren
  • Tugas
  • Tutorial
  • Uji Coba
  • UMKM
  • Umum
  • Unlimited
  • Uptime
  • URL
  • User Experience
  • Video
  • Visual
  • VPS
  • Wajah
  • Web
  • Web Development
  • Website
  • Windows
  • WordPress

Resource

  • About us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2024 m.techreview.click.

No Result
View All Result
  • Website
  • Indonesia
  • Laravel
  • Hosting
  • AI
  • Development

© 2024 m.techreview.click.