m.techreview.click
  • Website
  • Indonesia
  • Laravel
  • Hosting
  • AI
  • Development
No Result
View All Result
m.techreview.click
  • Website
  • Indonesia
  • Laravel
  • Hosting
  • AI
  • Development
No Result
View All Result
m.techreview.click
No Result
View All Result
Home Aplikasi

Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia: Membangun Aplikasi Web Sederhana

Jasper by Jasper
June 19, 2025
in Aplikasi, Bahasa, Laravel, Pemula, Tutorial
0
Share on FacebookShare on Twitter

Selamat datang, para calon developer web! Anda ingin belajar Laravel tapi bingung mulai dari mana? Jangan khawatir, artikel ini hadir sebagai panduan lengkap Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia yang akan membantu Anda membangun aplikasi web sederhana dari nol. Kita akan membahas langkah demi langkah, mulai dari persiapan lingkungan pengembangan hingga implementasi fitur-fitur dasar. Mari kita mulai petualangan seru ini!

1. Apa Itu Laravel dan Mengapa Memilih Laravel? (Pengenalan Framework PHP Laravel)

Sebelum masuk ke tutorialnya, mari kita kenalan dulu dengan Laravel. Laravel adalah framework PHP yang open-source (sumber terbuka) dan dirancang untuk mengembangkan aplikasi web dengan lebih cepat, mudah, dan aman. Dibangun dengan filosofi elegant syntax (sintaks yang elegan), Laravel membuat proses coding menjadi lebih menyenangkan dan efisien.

Mengapa memilih Laravel?

  • Sederhana dan Mudah Dipelajari: Laravel menyediakan struktur yang jelas dan dokumentasi yang lengkap, sehingga ideal untuk pemula.
  • Fitur Lengkap: Laravel menyediakan banyak fitur bawaan seperti routing, templating, ORM (Object-Relational Mapper), authentication, authorization, dan masih banyak lagi.
  • Keamanan Tingkat Tinggi: Laravel memiliki fitur keamanan bawaan yang kuat untuk melindungi aplikasi Anda dari serangan umum seperti SQL Injection, Cross-Site Scripting (XSS), dan Cross-Site Request Forgery (CSRF).
  • Komunitas yang Aktif: Laravel memiliki komunitas yang besar dan aktif. Jika Anda mengalami kesulitan, Anda bisa dengan mudah menemukan bantuan dari forum, grup diskusi, atau dokumentasi.
  • MVC Architecture: Laravel mengikuti pola desain MVC (Model-View-Controller), yang memisahkan logika aplikasi, tampilan, dan data. Hal ini membuat kode lebih terstruktur, mudah dipelihara, dan diuji.
  • Artisan Console: Laravel menyediakan Artisan Console, sebuah command-line interface (CLI) yang memudahkan Anda untuk melakukan tugas-tugas umum seperti membuat controller, model, migration, dan lain-lain.
  • Eloquent ORM: Eloquent ORM memudahkan Anda untuk berinteraksi dengan database menggunakan sintaks yang intuitif dan berbasis objek.

Dengan semua keunggulan ini, Laravel menjadi pilihan yang tepat bagi para developer yang ingin membangun aplikasi web modern dan berkualitas tinggi. Jadi, tunggu apa lagi? Mari kita mulai Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini!

Related Post

Tools AI Gratis untuk Meningkatkan Produktivitas Konten Marketing Anda

June 27, 2025

Membuat API Authentication dengan Laravel Sanctum: Panduan Lengkap

June 26, 2025

Cara Meningkatkan Keamanan Website Laravel dari Serangan Hacker

June 26, 2025

Top 5 Package Laravel yang Mempermudah Pengembangan Website Anda

June 26, 2025

2. Persiapan Lingkungan Pengembangan Laravel (Instalasi Composer dan XAMPP/Laragon)

Sebelum memulai Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini, pastikan Anda sudah menyiapkan lingkungan pengembangan yang diperlukan. Kita akan menggunakan XAMPP atau Laragon sebagai server lokal dan Composer sebagai package manager PHP.

a. Instalasi XAMPP/Laragon:

  • XAMPP: XAMPP adalah paket perangkat lunak yang berisi Apache, MySQL/MariaDB, PHP, dan Perl. Anda dapat mengunduhnya secara gratis dari https://www.apachefriends.org/index.html. Ikuti petunjuk instalasi sesuai dengan sistem operasi Anda.
  • Laragon: Laragon adalah lingkungan pengembangan PHP yang portable, cepat, dan ringan. Anda dapat mengunduhnya secara gratis dari https://laragon.org/. Laragon sudah terintegrasi dengan PHP, MySQL, dan alat-alat lainnya yang dibutuhkan untuk pengembangan web.

Setelah instalasi selesai, pastikan Apache dan MySQL (atau MariaDB) sudah berjalan.

b. Instalasi Composer:

Composer adalah dependency manager untuk PHP. Composer akan membantu Anda mengelola package dan library yang dibutuhkan oleh Laravel.

  1. Unduh Composer dari https://getcomposer.org/download/.
  2. Jalankan installer dan ikuti petunjuknya. Pastikan Anda memilih direktori PHP yang benar (biasanya terletak di direktori XAMPP atau Laragon).
  3. Setelah instalasi selesai, buka command prompt atau terminal dan ketikkan composer. Jika Composer sudah terinstal dengan benar, Anda akan melihat daftar perintah Composer.

c. Konfigurasi Path PHP (Jika diperlukan):

Terkadang, Anda perlu menambahkan direktori PHP ke system path agar Composer dapat berjalan dengan baik.

  • Windows:
    1. Buka System Properties (ketik “environment variables” di search bar).
    2. Klik tombol “Environment Variables…”.
    3. Pada bagian “System variables”, cari variabel “Path” dan klik “Edit…”.
    4. Klik “New” dan tambahkan direktori PHP Anda (misalnya C:xamppphp).
    5. Klik “OK” untuk menyimpan perubahan.
  • macOS/Linux:
    Edit file ~/.bashrc atau ~/.zshrc dan tambahkan baris berikut:

    export PATH="/Applications/XAMPP/xamppfiles/bin:$PATH" # Ganti dengan path PHP Anda

    Kemudian, jalankan perintah source ~/.bashrc atau source ~/.zshrc untuk menerapkan perubahan.

Dengan persiapan ini, Anda siap melanjutkan ke langkah berikutnya dalam Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia.

3. Membuat Proyek Laravel Baru (Menggunakan Composer Create-Project)

Sekarang kita akan membuat proyek Laravel baru. Buka command prompt atau terminal dan navigasikan ke direktori tempat Anda ingin menyimpan proyek (misalnya, C:xampphtdocs untuk XAMPP atau direktori “www” di Laragon).

Gunakan perintah berikut untuk membuat proyek Laravel baru:

composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama-proyek

Ganti nama-proyek dengan nama proyek yang Anda inginkan (misalnya, aplikasi-sederhana). Perintah ini akan mengunduh dan menginstal Laravel beserta dependencies yang diperlukan. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit, tergantung pada kecepatan internet Anda.

Setelah selesai, masuk ke direktori proyek:

cd nama-proyek

Selamat! Anda telah berhasil membuat proyek Laravel baru. Ini adalah langkah penting dalam Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia.

4. Konfigurasi Database (Setting .env dan Migrations)

Langkah selanjutnya dalam Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia adalah mengkonfigurasi database. Laravel menggunakan file .env untuk menyimpan konfigurasi aplikasi, termasuk informasi database.

a. Mengatur Konfigurasi Database di File .env:

Buka file .env yang terletak di direktori utama proyek Anda. Cari bagian yang berkaitan dengan database dan ubah nilainya sesuai dengan konfigurasi database Anda:

DB_CONNECTION=mysql
DB_HOST=127.0.0.1
DB_PORT=3306
DB_DATABASE=nama_database
DB_USERNAME=nama_pengguna
DB_PASSWORD=kata_sandi
  • DB_CONNECTION: Jenis database yang digunakan (misalnya, mysql, pgsql, sqlite).
  • DB_HOST: Alamat server database (biasanya 127.0.0.1 atau localhost).
  • DB_PORT: Port yang digunakan oleh server database (biasanya 3306 untuk MySQL).
  • DB_DATABASE: Nama database yang akan digunakan.
  • DB_USERNAME: Nama pengguna database.
  • DB_PASSWORD: Kata sandi database.

Pastikan Anda telah membuat database dengan nama yang sesuai di server database Anda (misalnya, melalui phpMyAdmin).

b. Membuat dan Menjalankan Migrations:

Migrations adalah cara untuk mengelola skema database menggunakan kode. Laravel menyediakan cara yang mudah untuk membuat dan menjalankan migrations.

  1. Membuat Migration: Gunakan perintah berikut untuk membuat migration baru:

    php artisan make:migration create_nama_tabel_table

    Ganti nama_tabel dengan nama tabel yang ingin Anda buat (misalnya, users, products). Migration ini akan membuat sebuah file di direktori database/migrations dengan nama yang mengandung tanggal dan waktu pembuatan.

  2. Mengedit Migration: Buka file migration yang baru dibuat dan definisikan skema tabel Anda di dalam method up():

    <?php
    
    use IlluminateDatabaseMigrationsMigration;
    use IlluminateDatabaseSchemaBlueprint;
    use IlluminateSupportFacadesSchema;
    
    class CreateNamaTabelTable extends Migration
    {
        /**
         * Run the migrations.
         *
         * @return void
         */
        public function up()
        {
            Schema::create('nama_tabel', function (Blueprint $table) {
                $table->id();
                $table->string('nama');
                $table->string('email')->unique();
                $table->timestamps();
            });
        }
    
        /**
         * Reverse the migrations.
         *
         * @return void
         */
        public function down()
        {
            Schema::dropIfExists('nama_tabel');
        }
    }

    Sesuaikan kode di atas dengan struktur tabel yang Anda inginkan.

  3. Menjalankan Migrations: Gunakan perintah berikut untuk menjalankan semua migrations yang ada:

    php artisan migrate

    Perintah ini akan membuat tabel-tabel yang telah Anda definisikan di database Anda.

Dengan konfigurasi database dan migrations yang benar, Anda siap melanjutkan Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini dengan data!

5. Membuat Model dan Controller (Arsitektur MVC Laravel)

Dalam Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan membuat Model dan Controller untuk berinteraksi dengan data. Laravel menggunakan arsitektur MVC (Model-View-Controller) untuk memisahkan logika aplikasi, tampilan, dan data.

a. Membuat Model:

Model mewakili data dan logika bisnis yang berkaitan dengan data tersebut. Gunakan perintah berikut untuk membuat Model baru:

php artisan make:model NamaModel

Ganti NamaModel dengan nama Model yang Anda inginkan (misalnya, Product, User). Perintah ini akan membuat sebuah file di direktori app/Models.

Buka file Model yang baru dibuat dan tambahkan kode berikut untuk menentukan nama tabel yang terkait dengan Model ini:

<?php

namespace AppModels;

use IlluminateDatabaseEloquentFactoriesHasFactory;
use IlluminateDatabaseEloquentModel;

class NamaModel extends Model
{
    use HasFactory;

    protected $table = 'nama_tabel'; // Ganti dengan nama tabel Anda

    protected $fillable = ['nama', 'email']; // Field yang boleh diisi (mass assignment)
}

Pastikan Anda mengganti nama_tabel dengan nama tabel yang sesuai. $fillable menentukan field mana saja yang boleh diisi melalui mass assignment (pengisian data secara massal).

b. Membuat Controller:

Controller menangani request dari pengguna, berinteraksi dengan Model, dan mengembalikan response (biasanya berupa view). Gunakan perintah berikut untuk membuat Controller baru:

php artisan make:controller NamaController

Ganti NamaController dengan nama Controller yang Anda inginkan (misalnya, ProductController, UserController). Perintah ini akan membuat sebuah file di direktori app/Http/Controllers.

Buka file Controller yang baru dibuat dan tambahkan method-method yang diperlukan untuk menangani request (misalnya, index, create, store, show, edit, update, destroy).

Contoh:

<?php

namespace AppHttpControllers;

use AppModelsNamaModel;
use IlluminateHttpRequest;

class NamaController extends Controller
{
    /**
     * Display a listing of the resource.
     *
     * @return IlluminateHttpResponse
     */
    public function index()
    {
        $data = NamaModel::all(); // Ambil semua data dari database
        return view('nama_view.index', compact('data')); // Kirim data ke view
    }

    /**
     * Show the form for creating a new resource.
     *
     * @return IlluminateHttpResponse
     */
    public function create()
    {
        return view('nama_view.create');
    }

    /**
     * Store a newly created resource in storage.
     *
     * @param  IlluminateHttpRequest  $request
     * @return IlluminateHttpResponse
     */
    public function store(Request $request)
    {
        NamaModel::create($request->all()); // Simpan data baru ke database
        return redirect()->route('nama_route.index'); // Redirect ke halaman index
    }

    // ... method lainnya (show, edit, update, destroy)
}

Pastikan Anda mengganti NamaModel, nama_view, dan nama_route dengan nilai yang sesuai. Kita akan membahas tentang view dan route di bagian selanjutnya.

Dengan Model dan Controller yang sudah dibuat, Anda siap mengelola data di Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini!

6. Membuat View (Template Blade Laravel)

Dalam Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan membuat view untuk menampilkan data kepada pengguna. Laravel menggunakan template engine Blade yang memudahkan Anda untuk membuat layout dan menampilkan data secara dinamis.

View biasanya disimpan di direktori resources/views.

a. Membuat Layout (Master Template):

Layout adalah template dasar yang digunakan oleh semua view lainnya. Buat file resources/views/layouts/app.blade.php dengan isi berikut:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <meta http-equiv="X-UA-Compatible" content="ie=edge">
    <title>Aplikasi Sederhana</title>
    <link rel="stylesheet" href="https://stackpath.bootstrapcdn.com/bootstrap/4.5.2/css/bootstrap.min.css">
</head>
<body>
    <div class="container">
        @yield('content')
    </div>

    <script src="https://code.jquery.com/jquery-3.5.1.slim.min.js"></script>
    <script src="https://cdn.jsdelivr.net/npm/@popperjs/[email protected]/dist/umd/popper.min.js"></script>
    <script src="https://stackpath.bootstrapcdn.com/bootstrap/4.5.2/js/bootstrap.min.js"></script>
</body>
</html>
  • @yield('content') adalah placeholder yang akan diisi dengan konten dari view anak.

b. Membuat View Anak:

Buat view anak yang akan menggunakan layout di atas. Misalnya, buat file resources/views/products/index.blade.php dengan isi berikut:

@extends('layouts.app')

@section('content')
    <h1>Daftar Produk</h1>

    <table class="table">
        <thead>
            <tr>
                <th>Nama</th>
                <th>Harga</th>
            </tr>
        </thead>
        <tbody>
            @foreach($products as $product)
                <tr>
                    <td>{{ $product->nama }}</td>
                    <td>{{ $product->harga }}</td>
                </tr>
            @endforeach
        </tbody>
    </table>
@endsection
  • @extends('layouts.app') menunjukkan bahwa view ini menggunakan layout layouts/app.blade.php.
  • @section('content') mendefinisikan konten yang akan ditempatkan di placeholder @yield('content') di layout.
  • {{ $product->nama }} dan {{ $product->harga }} menampilkan data dari variable $products yang dikirim dari Controller.

c. Mengirim Data ke View:

Di dalam Controller, Anda dapat mengirim data ke view menggunakan method view():

public function index()
{
    $products = Product::all();
    return view('products.index', compact('products'));
}
  • compact('products') membuat array yang berisi variable $products yang akan tersedia di view.

Dengan view yang sudah dibuat, Anda siap menampilkan data kepada pengguna di Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini!

7. Mengatur Route (Web.php dan Resource Controller)

Langkah penting selanjutnya dalam Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia adalah mengatur route. Route menentukan URL yang akan diakses oleh pengguna dan Controller mana yang akan menangani request tersebut.

Route didefinisikan di file routes/web.php.

a. Basic Routing:

Anda dapat mendefinisikan route sederhana seperti berikut:

use IlluminateSupportFacadesRoute;
use AppHttpControllersProductController;

Route::get('/', function () {
    return view('welcome');
});

Route::get('/products', [ProductController::class, 'index']);
  • Route::get('/', ...) mendefinisikan route untuk request GET ke URL /.
  • Route::get('/products', [ProductController::class, 'index']) mendefinisikan route untuk request GET ke URL /products dan akan ditangani oleh method index di Controller ProductController.

b. Resource Routing:

Untuk resource (misalnya, products), Anda dapat menggunakan resource routing yang akan secara otomatis membuat route untuk method-method standar (index, create, store, show, edit, update, destroy):

Route::resource('products', ProductController::class);

Perintah ini akan membuat route berikut:

  • GET /products – ProductController@index
  • GET /products/create – ProductController@create
  • POST /products – ProductController@store
  • GET /products/{product} – ProductController@show
  • GET /products/{product}/edit – ProductController@edit
  • PUT/PATCH /products/{product} – ProductController@update
  • DELETE /products/{product} – ProductController@destroy

c. Named Routes:

Anda dapat memberikan nama pada route agar mudah digunakan di view atau Controller:

Route::get('/products/{id}', [ProductController::class, 'show'])->name('products.show');

Anda dapat menggunakan nama route ini untuk membuat URL di view:

<a href="{{ route('products.show', ['id' => $product->id]) }}">Lihat Detail</a>

Dengan pengaturan route yang benar, Anda dapat membuat navigasi yang jelas dan terstruktur di aplikasi Anda di Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini!

8. Validasi Data (Form Request)

Dalam Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan membahas validasi data untuk memastikan data yang dimasukkan pengguna valid dan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Laravel menyediakan cara yang mudah untuk melakukan validasi data menggunakan Form Request.

a. Membuat Form Request:

Gunakan perintah berikut untuk membuat Form Request baru:

php artisan make:request StoreProductRequest

Ganti StoreProductRequest dengan nama Form Request yang Anda inginkan. Perintah ini akan membuat sebuah file di direktori app/Http/Requests.

b. Menentukan Aturan Validasi:

Buka file Form Request yang baru dibuat dan definisikan aturan validasi di dalam method rules():

<?php

namespace AppHttpRequests;

use IlluminateFoundationHttpFormRequest;

class StoreProductRequest extends FormRequest
{
    /**
     * Determine if the user is authorized to make this request.
     *
     * @return bool
     */
    public function authorize()
    {
        return true; // Ubah menjadi false jika perlu otorisasi
    }

    /**
     * Get the validation rules that apply to the request.
     *
     * @return array
     */
    public function rules()
    {
        return [
            'nama' => 'required|max:255',
            'harga' => 'required|numeric|min:0',
        ];
    }
}
  • 'nama' => 'required|max:255' berarti field nama harus diisi dan maksimal 255 karakter.
  • 'harga' => 'required|numeric|min:0' berarti field harga harus diisi, harus berupa angka, dan minimal 0.

c. Menggunakan Form Request di Controller:

Di dalam Controller, Anda dapat menggunakan Form Request sebagai type hint di method yang menerima request:

use AppHttpRequestsStoreProductRequest;

public function store(StoreProductRequest $request)
{
    Product::create($request->all());
    return redirect()->route('products.index');
}

Laravel akan secara otomatis menjalankan validasi berdasarkan aturan yang telah didefinisikan di Form Request. Jika validasi gagal, Laravel akan secara otomatis me-redirect pengguna kembali ke form dengan pesan kesalahan.

d. Menampilkan Pesan Kesalahan:

Di dalam view, Anda dapat menampilkan pesan kesalahan menggunakan variable $errors:

@if ($errors->any())
    <div class="alert alert-danger">
        <ul>
            @foreach ($errors->all() as $error)
                <li>{{ $error }}</li>
            @endforeach
        </ul>
    </div>
@endif

Dengan validasi data yang benar, Anda dapat memastikan data yang dimasukkan pengguna valid dan aplikasi Anda lebih aman dan stabil di Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini!

9. Authentication dan Authorization (Keamanan Aplikasi Laravel)

Keamanan adalah aspek penting dalam pengembangan aplikasi web. Laravel menyediakan fitur authentication dan authorization yang memudahkan Anda untuk mengamankan aplikasi Anda di Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini.

a. Menggunakan Laravel UI:

Laravel UI adalah package yang menyediakan scaffolding untuk authentication. Gunakan perintah berikut untuk menginstal Laravel UI:

composer require laravel/ui

Kemudian, jalankan perintah berikut untuk menghasilkan scaffolding authentication:

php artisan ui vue --auth

Perintah ini akan menghasilkan view untuk login, register, reset password, dan lain-lain. Anda perlu menjalankan npm install && npm run dev untuk meng-compile asset yang dihasilkan.

b. Konfigurasi Authentication:

File konfigurasi authentication terletak di config/auth.php. Anda dapat menyesuaikan konfigurasi ini sesuai dengan kebutuhan Anda.

c. Middleware Auth:

Laravel menyediakan middleware auth yang dapat digunakan untuk melindungi route yang hanya boleh diakses oleh pengguna yang sudah login:

Route::get('/profile', function () {
    // Hanya bisa diakses oleh pengguna yang sudah login
})->middleware('auth');

d. Authorization (Gate dan Policies):

Authorization menentukan siapa saja yang boleh melakukan tindakan tertentu. Laravel menyediakan fitur Gate dan Policies untuk mengelola authorization.

  • Gate: Gate adalah cara sederhana untuk mendefinisikan aturan authorization di dalam closure.
  • Policies: Policies adalah kelas yang berisi method-method yang mendefinisikan aturan authorization untuk Model tertentu.

Dengan fitur authentication dan authorization yang lengkap, Anda dapat mengamankan aplikasi Anda dari akses yang tidak sah di Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini!

10. Pengujian (Testing dengan PHPUnit)

Pengujian adalah bagian penting dari pengembangan perangkat lunak. Laravel terintegrasi dengan PHPUnit untuk memudahkan Anda dalam melakukan pengujian. Dalam Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan membahas cara melakukan pengujian dengan PHPUnit.

a. Membuat Test:

Gunakan perintah berikut untuk membuat test baru:

php artisan make:test ExampleTest

Perintah ini akan membuat sebuah file di direktori tests/Feature.

b. Menulis Test:

Buka file test yang baru dibuat dan tulis kode pengujian Anda. Contoh:

<?php

namespace TestsFeature;

use IlluminateFoundationTestingRefreshDatabase;
use IlluminateFoundationTestingWithFaker;
use TestsTestCase;

class ExampleTest extends TestCase
{
    /**
     * A basic feature test example.
     *
     * @return void
     */
    public function test_example()
    {
        $response = $this->get('/');

        $response->assertStatus(200);
    }
}
  • $response = $this->get('/') mengirimkan request GET ke URL /.
  • $response->assertStatus(200) memeriksa apakah response memiliki status kode 200 (OK).

c. Menjalankan Test:

Gunakan perintah berikut untuk menjalankan semua test yang ada:

php artisan test

Atau, Anda dapat menjalankan test tertentu:

php artisan test --filter ExampleTest

Dengan pengujian yang baik, Anda dapat memastikan aplikasi Anda berfungsi dengan benar dan stabil di Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini!

11. Deployment (Deploy Aplikasi Laravel ke Server)

Setelah selesai mengembangkan aplikasi Laravel Anda, langkah selanjutnya adalah melakukan deployment ke server agar dapat diakses oleh pengguna. Proses deployment melibatkan beberapa langkah, dan dalam Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini, kita akan membahas secara umum langkah-langkah tersebut.

a. Konfigurasi Server:

  • Pastikan server Anda memenuhi persyaratan minimum Laravel (PHP >= 7.3, ekstensi PHP yang diperlukan).
  • Instal Composer di server.
  • Konfigurasi web server (Apache atau Nginx) untuk mengarahkan request ke public directory Laravel.

b. Upload Kode Aplikasi:

  • Upload kode aplikasi Laravel Anda ke server.
  • Pastikan directory storage memiliki izin tulis (chmod 775 atau sesuai konfigurasi server).

c. Konfigurasi Database:

  • Buat database di server.
  • Ubah konfigurasi database di file .env sesuai dengan konfigurasi database di server.

d. Menjalankan Migrations:

  • Jalankan migrations untuk membuat tabel di database:

    php artisan migrate

e. Konfigurasi Caching:

  • Konfigurasi caching untuk meningkatkan performa aplikasi:

    php artisan config:cache
    php artisan route:cache
    php artisan view:cache

f. Mengatur Environment:

  • Set environment aplikasi ke production di file .env:

    APP_ENV=production
    APP_DEBUG=false

Dengan mengikuti langkah-langkah deployment ini, Anda dapat membuat aplikasi Laravel Anda dapat diakses oleh pengguna di seluruh dunia!

Semoga Tutorial Laravel untuk Pemula Bahasa Indonesia ini bermanfaat bagi Anda! Selamat belajar dan berkreasi dengan Laravel!

Tags: Aplikasi WebBahasa IndonesiaBelajar LaravelCodingFramework PHPLaravelpemulaPHPTutorial LaravelWeb Development
Jasper

Jasper

Related Posts

AI

Tools AI Gratis untuk Meningkatkan Produktivitas Konten Marketing Anda

by Elara
June 27, 2025
API

Membuat API Authentication dengan Laravel Sanctum: Panduan Lengkap

by Jasper
June 26, 2025
Hacker

Cara Meningkatkan Keamanan Website Laravel dari Serangan Hacker

by Willow
June 26, 2025
Next Post

Cara Membuat API Sederhana dengan Laravel: Contoh Praktis untuk Pemula

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Desain Website Modern dan Menarik: Tingkatkan Konversi dengan Visual yang Memukau

April 9, 2025

Lowongan Kerja Web Development Fresh Graduate: Tips Mendapatkan Pekerjaan Impian

June 9, 2025

Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula Bahasa Indonesia: Mulai Membangun Aplikasi Web

June 9, 2025

Tools AI Gratis untuk Meningkatkan Produktivitas Konten Marketing Anda

June 27, 2025

Cara Membuat Artikel SEO-Friendly dengan Bantuan AI

June 26, 2025

Aplikasi AI Terbaik untuk Mengedit Foto Produk Online: Tingkatkan Penjualanmu Sekarang!

June 26, 2025

Membuat API Authentication dengan Laravel Sanctum: Panduan Lengkap

June 26, 2025

m.techreview.click

Our media platform offers reliable news and insightful articles. Stay informed with our comprehensive coverage and in-depth analysis on various topics.
Read more »

Recent Posts

  • Tools AI Gratis untuk Meningkatkan Produktivitas Konten Marketing Anda
  • Cara Membuat Artikel SEO-Friendly dengan Bantuan AI
  • Aplikasi AI Terbaik untuk Mengedit Foto Produk Online: Tingkatkan Penjualanmu Sekarang!

Categories

  • 2024
  • Agency
  • AI
  • Akses
  • Aktif
  • Akuntansi
  • Algoritma
  • Analisis
  • Anggaran
  • Antarmuka
  • Antisipasi
  • API
  • Aplikasi
  • Artikel
  • Asynchronous
  • Audio
  • Authentication
  • Authorization
  • Backend
  • Background
  • Backup
  • Bahasa
  • Bandwidth
  • Bantuan
  • Belajar
  • Bergabung
  • Biaya
  • Bisnis
  • Blogger
  • Bootstrap
  • Branding
  • Bukti
  • Cepat
  • Chatbot
  • Cloud
  • Coding
  • Company
  • Contoh
  • cPanel
  • CRM
  • CSS
  • Custom
  • Dampak
  • Dasar
  • Data
  • Database
  • Deployment
  • Desain
  • Design
  • Detail
  • Developer
  • Development
  • Digital
  • Diskusi
  • Dokumentasi
  • Domain
  • Download
  • Dukungan
  • E-commerce
  • Efektif
  • Efisiensi
  • Eloquent
  • Email
  • Engine
  • Enterprise
  • Error
  • Error generating categories
  • Estimasi
  • Etika
  • Event
  • Faktor
  • Fitur
  • Fleksibel
  • Fortify
  • Foto
  • Framework
  • Freelancer
  • Fresh
  • Frontend
  • Fungsi
  • Gambar
  • Garansi
  • Gratis
  • Hacker
  • Harga
  • Hemat
  • Here are 5 categories derived from the article title "Hosting dengan Dukungan Pelanggan 24 Jam: Bantuan Kapanpun Dibutuhkan": Hosting
  • Here are 5 categories derived from the article title "Hosting Domain Murah Indonesia dengan Proteksi DDoS Gratis: Solusi Terbaik untuk Website Anda": Hosting
  • Here are 5 categories derived from the provided list and the article titles: Company
  • Hosting
  • HTML
  • Hybrid
  • Implementasi
  • Indonesia
  • Inovasi
  • Inspirasi
  • Instalasi
  • Integrasi
  • Investasi
  • Jakarta
  • Jasa
  • JavaScript
  • Kantor
  • Kapasitas
  • Karir
  • Karyawan
  • Keamanan
  • Keandalan
  • Kebutuhan
  • Kecepatan
  • Kecil
  • Kehidupan
  • Kemampuan
  • Kemudahan
  • Kerja
  • Kesalahan
  • Kesehatan
  • Keterampilan
  • Keuntungan
  • Keyword
  • Kode
  • Kompetensi
  • Komponen
  • Komunikasi
  • Komunitas
  • Konsep
  • Konten
  • Konversi
  • Kreativitas
  • Kredibilitas
  • Kualitas
  • Langkah
  • Laravel
  • Latihan
  • Layanan
  • Library
  • Listener
  • Livewire
  • Logika
  • Logo
  • Lokal
  • Loyalitas
  • Machine Learning
  • Mahasiswa
  • Mahir
  • Maintenance
  • Manfaat
  • Manufaktur
  • Marketing
  • Masa Depan
  • Masyarakat
  • Medis
  • Memilih
  • Meningkatkan
  • Middleware
  • Migration
  • Mobile
  • Modern
  • Murah
  • MySQL
  • Observer
  • Online
  • Operasional
  • Optimasi
  • ORM
  • Otentikasi
  • Otomatis
  • Package
  • Panduan
  • Pasar
  • Pekerjaan
  • Pelajaran
  • Pelanggan
  • Pelatihan
  • Peluang
  • Pemahaman
  • Pemanfaatan
  • Pemasaran
  • Pemilihan
  • Pemrograman
  • Pemula
  • Penawaran
  • Pengalaman
  • Pengenalan
  • Pengguna
  • Penggunaan
  • Pengujian
  • Penipuan
  • Penjualan
  • Penulisan
  • Peran
  • Perbandingan
  • Perbedaan
  • Performa
  • Performance
  • Peringkat
  • Pertimbangan
  • Pertumbuhan
  • Perusahaan
  • PHP
  • Pilihan
  • Platform
  • Policy
  • Portofolio
  • Praktik
  • Prediksi
  • Pribadi
  • Process
  • Produktivitas
  • Profesional
  • Profil
  • Profile
  • Project
  • Proyek
  • Python
  • Queue
  • Real-Time
  • Redis
  • Referensi
  • Rekomendasi
  • Relasi
  • Remote
  • Request
  • Responsive
  • Retail
  • Retensi
  • Review
  • Riset
  • Ritel
  • Roadmap
  • Saham
  • Sanctum
  • Sederhana
  • Seeding
  • SEO
  • Sertifikat
  • Server
  • Sharing
  • Sinkronisasi
  • Sistem
  • Skalabilitas
  • Skill
  • Software
  • Solusi
  • Space
  • SSL
  • Startup
  • Strategi
  • Struktur
  • Studi Kasus
  • Sukses
  • Tanggung Jawab
  • Tantangan
  • Teknis
  • Teknologi
  • Teks
  • Template
  • Tenaga Kerja
  • Terbaik
  • Terjangkau
  • Terjemahan
  • Terlengkap
  • Terpercaya
  • Tim
  • Tips
  • Toko
  • Tools
  • Training
  • Transkripsi
  • Tren
  • Tugas
  • Tutorial
  • Uji Coba
  • UMKM
  • Umum
  • Unlimited
  • Uptime
  • URL
  • User Experience
  • Video
  • Visual
  • VPS
  • Wajah
  • Web
  • Web Development
  • Website
  • Windows
  • WordPress

Resource

  • About us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2024 m.techreview.click.

No Result
View All Result
  • Website
  • Indonesia
  • Laravel
  • Hosting
  • AI
  • Development

© 2024 m.techreview.click.